Sabtu, 29 Mei 2010

GAPURA

Blog Kandaga merupakan bagian kedua lanjutan dari Blog Pangauban , berisi khusus tentang Seni Sastra Sunda dari dokumen lama, berisi antara lain

NASKAH SUNDA LAMA
Ringkasan ceritera dari naskah Sunda Lama yang ditulis dalam bentuk wawacan dengan berlatar belakang kehidupan masyarakat Sunda pada saat itu baik yang ada kaitannya dengan tokoh sejarah, tokoh agama, atikan/pendidikan, dan lain sebagainya. Rata-rata wawacan ini tidak diketahui siapa pengarang/penggubahnya. Wawacan-wawacan itu antara lain: Ahmad Muhamad, Anglingsari, Babad Cirebon, Babad Sumedang, Babad Nabi, Barzah, Batara Kala, Batara Rama, Betal Jemur, Budiman, Cumina, Danumaya, Jaka Umbaran, Kitab Etangan, Kitab Sawer, Kumbanglalana, Layang Syekh, Panganten Tujuh, Parikesit, Sajarah Turunan Parakanmuncang, Samaun, Si Ogin Amar Sakti, Sulanjana, Suluk Wawacan Dua Pandita, Sulup, Suryadimulya, Suryakanta, Suryaningrat, Umarmaya.



PANGGELAR SASTRA
Bentuk-bentuk sastra Sunda yang dapat dijadikan naskah untuk dipagelarkan seperti pada Upacara Perpisahan/Paturay Tineung, Pidato/Biantara, Sisindiran, Sajak, Dramatisasi Sastra, Drama, Gending Karesmen.

ENSIKLOPEDIA
Gambaran tentang informasi dan pengetahuan mengenai sastra Sunda yang pernah ada dan ditulis oleh pengarang-pengarang sastra Sunda, seperti: Anting Perak, Arjuna Sasrabahu, Baranang Siang, Baratayuda, Basisir Langit, Bentang Pasantren, Budak Minggat, Budak Teuneung, Buron, Campaka, Candra, carecet Sulam, Carita Biasa, Cinta Pabaliut, Demi pasukan, Diwadalkeun ka Siluman, Dogdog Pangrewong, Ekalaya, Eulis Acih, Genjlong Garut, Hujan Munggaran, Jagat Alit, Jante Arkidam, Jaya Purnama, Jurig, Karnadi Anemer Bangkong, Katineung Kuring, Kidung Sunda, Kiwari, Kutawaringin, Pangeran Nampabaya, Lembur Singkur, Luluhur Pandawa, Mahabarata, Manuk Hiber Ku Jangjangna, Mepek Balad, Mikung, Sugiri, Napsu Nu Anom, Neangan, Neng Yaya, Nganti-nganti Dawuh, Ngabuang Maneh, Ngepung Kahar Muzakar, Nu mahal ti batan inten, Numbuk di sue, dan lain-lain, dibahas dan dilengkapi dengan ringkasan ceritra dari buku tersebut.

PUISI SAWER
Bul kukus mendung ka manggung, ka manggung neda papayung, ka pohaci neda suci. Pun sapun ka sang rumuhun ka luhur ka Sunan Ambu, ka handap ka Sunan Rama ..........
Puisi sawer digubah dan dituturkan oleh juru sawer, baik wanita maupun pria yang pada umumnya telah berusia tua. Penggubah dan Juru Sawer pada awalnya dianggap sebagai ahli magis, kemudian sebagai pendidik yang dapat menyampaikan nasihat-nasihat yang berwibawa
Jenisnya: Sawer pada selamatan netes, selamatan bayi dalam kandungan, upacara turun tanah, mencukur rambut, khitanan dan gusaran, pernikahan, pelantikan

CERITA PANTUN
Cerita pantun merupakan cerita mitos dan bersifat ritual-sakral yang biasa dibawakan oleh seorang juru pantun, dimana ceritanya rata-rata memiliki struktur dasar yang hakekatnya menggambarkan perjalanan spiritual adventure.



Bandung, 29 Mei 2010